Senin, 25 Maret 2013

TEORI BELAJAR



TEORI BELAJAR PENGUAT


KELOMPOK 3
Anggota Kelompok :


Teori Belajar Penguat Jhon B. Watson



J.B. Watson (1878-1958). Watson berpendapat bahwa agar psikologi dapat tetap ilmiah ,maka ia harus objektif dan agar ia tetap objektif ia hanya dapat mempelajari tingkah tingkah laku yang tampak mata (overt).Konsep-konsep yang subjektif seperti perasaan, emosi, penghayatan, kehendak, dan sebagainya harus dihindarkan.


Sebagai konsekuensi dari pandangannya,Watson memusatkan dirinya untuk mempelajari hubungan rangsang dan tingkah laku balasannya.Ia mendapatkan bahwa setiap tingkah laku pada hakikatnya merupakan tanggapan atau balasan (response) terhadap rangsang (stimulus),karena itu rangsang sangat mempengaruhi tingkah laku.Bahkan ia sampai pada kesimpulan bahwa setiap tingkah laku ditentukan atau diatur oleh rangsang. Teori yang mementingkan hubungan rangsang dan tingkah laku balasan ini disebut teori rangsang balas (stimulus-response theory).

Menurut Watson, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun
ia hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan.
Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak penting. Semua itu penting, akan tetapi faktor-faktor tersebut tidak bisa menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi atau belum.



Kelemahan
Teori behavioristik sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
Kelebihan
Cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shapping yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.



Contoh Penerapan Teori Belajar Penguat di Bidang Teknologi Informasi

Teori belajar Penguat  dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.


Contoh :

  • Ketika proses belajar mengajar sering kali dosen menyuruh mahasiswanya mencatat apa yang disampaikan oleh dosen tersebut, padahal apa yang disampaikan dosen tersebut sudah dibuat ke dalam Microsoft Power Point dan bahkan ditampilkan dengan proyektor dan ditunjutkkan kepada mahasiswa. Sebagian mahasiswa mungkin berfikir “Kenapa dosen itu tidak mengcopy saja materi yang ada pada power point tersebut dan memberikannya kepada mahasiswa, percuma teknologi udah canggih >,<”
  • Seringkali ada dosen yang memberikan tugas kepada mahasiswa dengan menyuruh tulis tangan tugas tersebut. Padahal sudah ada media pembelajaran yang praktis yang dapat memudahkan pekerjaan mahasiswa seperti Microsoft Word. Mahasiswa akan tetep melaksanakan tugas tersebut, karena merupakan suatu kewajiban yang apabila tidak d kerjakan akan mengancam nilai mahasiswa tersebut. Tetapi mereka mengerjakan tugas tersebut dengann setengah hati karena merasa bosan dan letih.
Pada contoh kedua terdapat hukuman yang apabila mahasiswa tidak mengerjakan tugas dengan menulis tangan, maka nilai mahasiswa akan terancam.  Sedangkan respon dari mahasiswa yaitu tetap mengerjakan tugas dengan perasaan yang kesal dan dikarenakan adanya hukuman tersebut. Sehingga membuat mahasiswa menjadi pasif dan tidak adanya kreatifitas mahasiswa.


Testimoni
Dengan diberikannya materi Teori Belajar Penguat kepada kelompok kami, maka pengetahuan kami di mata kuliah Pengantar Psikologi Umum semakin bertambah. Tidak hanya itu, kami mendapatkan pengetahuan baru mengenai teori – teori belajar lainnya yang dibahas oleh kelompok lain seperti Teori Penguatan, Penguatan Positif, Penguatan Negatif, Hukuman, dan teori belajar belajar lainnya. Uniknya, ada beberapa teori belajar yang memiliki makna hampir – hampir sama, yang membuat pikiran harus bekerja maksimal untuk membedakan teori – teori belajar tersebut.

Ketertarikan saya mempelajari perilaku seseorang membuat saya semakin tertarik dengan mata kuliah ini, dan membuat saya penasaran setiap minggunya dengan topik-topik baru yang menarik. Semoga materi – materi selanjutnya semakin menarik dan patinya memberikan pengetahuan baru yang kelak berguna bagi saya dan orang lain.



Sumber Referensi

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2013 Around My World